1. Pengertian
Tajdid :
Tajdid mempunyai 2 makna, yaitu :
· Purifikasi
(reformasi) yakni pembaruan dalam pemahaman dan pengamalan ajaran islam kearah
keaslian dan kemurniannya sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
· Dinamisasi
(pengembangan) yakni pemahaman dan pengamalan ajaran islam sejalan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan masyarakat.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa Tajdid ( Pembaharuan Islam ) adalah upaya-upaya untuk
menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Jadi, pembaharuan dalam Islam bukan berarti
mengubah, mengurangi atau menambahi teks Al-Quran maupun Al-Hadits, melainkan
hanya menyesuaikan paham atas keduanya.
2.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi
pembaharuan islam di Indonesia :
a. Isu
pintu ijtihad tertutup telah meluas dikalangan umat islam. Berpaling pikiran
untuk menggali secara langsung pada sumber pertama dan utama, yaitu
Al-Qur’an dan Al-Hadits.
b.
Praktik
keagamaan yang menyimpang dari Al qur’an dan as-sunnah.
c.
Keutuhan
umat islam dalam bidang politik mulai terpecah, kekuasaan khalifah menurun,
masyarakat islam yang berbentuk persatuan dan kesatuan dalam seiman telah berpindah.
d.
Taqlid
kepada pendapat ulama’ tertentu.
3. Tokoh-tokoh
pra modern dan modern dalam islam :
Tokoh-tokoh
pra modern dalam islam :
a.
Taqiyudin
Ibnu Taimiyah (1263 -1328)
b.
Muhammad bin Abdul Wahab (1703
– 1787)
c.
Syah Waliyullah (1703 –
1762)
Tokoh-tokoh modern
dalam islam :
a. Jamaludin Al-Afghani
(1839 – 1897)
b. Muhammad Abduh (1849
– 1905)
c. Muhammad Rasyid Ridla
(1856 – 1935)
4.
Ide-ide
modern dalam islam
a.
Ide modern dari Jamaludin Al Afgani
· Mengembalikan kejayaan Islam.
· Memanfaatkan
majalah Al-Urwatu al-Wutsqa untuk
menyebarkan agama Islam.
· Pemerintah yang otokrasi dan
absolute harus diganti dengan pemerintahan yang demokratis.
· Kepala Negara harus tunduk kepada
undang-undang.
· Tidak ada pemisahan antara Negara
dengan politik.
· Pan Islamisme atau rasa persaudaraan/solidaritas
antar umat Islam harus ditingkatkan kembali.
b.
Ide modern dari Muhammad
Abduh
· Penghapusan
paham jumud yang berkembang di dunia Islam saat itu.
· Pembukuan
pintu ijtihad sebagai dasar yang penting dalam menginterprestasikan kembali
ajaran Islam.
· Kekuasaan
Negara harus dibatasi konstitusi yang telah dibuat Negara bersangkutan.
· Memodernisasikan
sistem pendidikan Islam di al-Azhar.
c.
Ide modern dari Muhammad
Rasyid Ridla
· Umat Islam
harus meninggalkan sikap fanatisme (taasubiyah).
· Meneruskan
cita-cita gurunya yakni mengoleksi tulisan-tulisan gurunya yang berwujud
majalah Al-Manar.
· Akal dapat
dipergunakan untuk menafsirkan ayat atau hadits dengan tidak meninggalkan
prinsip umum.
· Umat Islam
harus menguasai sains dan teknologi jika ingin maju.
· Perlunya menghidupkan
kembali sistem pemerintahan khalifah.
5.
Hubungan
Muhammadiyah dengan gerakan modern di Mesir :
Salah satu tokoh gerakan pembaharuan
Islam yang muncul di Mesir yang termasuk cemerlang pemikirannya adalah Muhammad
Abduh. Karakter pemikiran dan kiprah pembaharuan tokoh dari Mesir ini relatif
memiliki kemiripan dengan pemikiran K.H Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
Jadi, Hubungan Muhammadiyah dengan
gerakan modern di Mesir adalah terletak pada pendiri Muhammadiyah yaitu K.H
Ahmad Dahlan yang telah membaca Tafsir hasil pemikiran dari Muhammad Abduh yang
berjudul Tafsir al-Manar. Setelah membaca tafsir tersebut, K.H Ahmad Dahlan
mulai merintis untuk membentuk organisasi yang sekarang dikenal dengan nama
“Muhammadiyah”.
0 komentar:
Posting Komentar