Minggu, 23 November 2014

TAJDID



1.      Pengertian Tajdid :
Tajdid mempunyai 2 makna, yaitu :
·  Purifikasi (reformasi) yakni pembaruan dalam pemahaman dan pengamalan ajaran islam kearah keaslian dan kemurniannya sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
·    Dinamisasi (pengembangan) yakni pemahaman dan pengamalan ajaran islam sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan masyarakat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Tajdid ( Pembaharuan Islam ) adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Jadi,  pembaharuan dalam Islam bukan berarti mengubah, mengurangi atau menambahi teks Al-Quran maupun Al-Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas keduanya.

2.      Faktor-faktor yang melatarbelakangi pembaharuan islam di Indonesia :
a.     Isu pintu ijtihad tertutup telah meluas dikalangan umat islam. Berpaling pikiran untuk menggali secara langsung pada sumber  pertama dan utama, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits.
b.      Praktik keagamaan yang menyimpang dari Al qur’an dan as-sunnah.
c.      Keutuhan umat islam dalam bidang politik mulai terpecah, kekuasaan khalifah menurun, masyarakat islam yang berbentuk persatuan dan kesatuan dalam seiman telah berpindah.
d.      Taqlid kepada pendapat ulama’ tertentu.

3.      Tokoh-tokoh pra modern dan modern dalam islam :
Tokoh-tokoh pra modern dalam islam :
a.    Taqiyudin Ibnu Taimiyah (1263 -1328)
b.    Muhammad bin Abdul Wahab (1703 – 1787)
c.    Syah Waliyullah (1703 – 1762)
Tokoh-tokoh modern dalam islam :
a.    Jamaludin Al-Afghani (1839 – 1897)
b.    Muhammad Abduh (1849 – 1905)
c.    Muhammad Rasyid Ridla (1856 – 1935)

4.      Ide-ide modern dalam islam
a.         Ide modern dari Jamaludin Al Afgani
·      Mengembalikan kejayaan Islam.
·      Memanfaatkan majalah Al-Urwatu al-Wutsqa untuk menyebarkan agama Islam.
·      Pemerintah yang otokrasi dan absolute harus diganti dengan pemerintahan yang demokratis.
·      Kepala Negara harus tunduk kepada undang-undang.
·      Tidak ada pemisahan antara Negara dengan politik.
·      Pan Islamisme atau rasa persaudaraan/solidaritas antar umat Islam harus ditingkatkan kembali.
b.         Ide modern dari Muhammad Abduh
·      Penghapusan paham jumud yang berkembang di dunia Islam saat itu.
·      Pembukuan pintu ijtihad sebagai dasar yang penting dalam menginterprestasikan kembali ajaran Islam.
·      Kekuasaan Negara harus dibatasi konstitusi yang telah dibuat Negara bersangkutan.
·      Memodernisasikan sistem pendidikan Islam di al-Azhar.
c.         Ide modern dari Muhammad Rasyid Ridla
·      Umat Islam harus meninggalkan sikap fanatisme (taasubiyah).
·    Meneruskan cita-cita gurunya yakni mengoleksi tulisan-tulisan gurunya yang berwujud majalah Al-Manar.
·      Akal dapat dipergunakan untuk menafsirkan ayat atau hadits dengan tidak meninggalkan prinsip umum.
·      Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi jika ingin maju.
·      Perlunya menghidupkan kembali sistem pemerintahan khalifah.
  
5.      Hubungan Muhammadiyah dengan gerakan modern di Mesir :
            Salah satu tokoh gerakan pembaharuan Islam yang muncul di Mesir yang termasuk cemerlang pemikirannya adalah Muhammad Abduh. Karakter pemikiran dan kiprah pembaharuan tokoh dari Mesir ini relatif memiliki kemiripan dengan pemikiran K.H Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
            Jadi, Hubungan Muhammadiyah dengan gerakan modern di Mesir adalah terletak pada pendiri Muhammadiyah yaitu K.H Ahmad Dahlan yang telah membaca Tafsir hasil pemikiran dari Muhammad Abduh yang berjudul Tafsir al-Manar. Setelah membaca tafsir tersebut, K.H Ahmad Dahlan mulai merintis untuk membentuk organisasi yang sekarang dikenal dengan nama “Muhammadiyah”.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates